IAI Lombok RECONSTRUCTION & REHABILITY
PEMBAHASAN DARI ILMU GEOLOGI |
Stiker Pastisipasi Donasi Bencana di Lombok dan Palu saat seminar terbuka oleh IAI Jawa Timur. |
IAI Jawa Timur, hingga saat ini, tidak tinggal diam untuk menanggapi peristiwa alam yang menimpa daerah di Indonesia, Lombok dan Palu. Dalam tujuannya untuk melakukan tindakan rekonstruksi dan rehabilitasi wilayah yang terkena dampak bencana alam.
Pembicara pertama oleh,
Bapak Dr. Amien Widodo, Ir., MS. '' Pakar Gempa ITS ''
Bapak Amien Widodo, memaparkan pengetahuan keberadaan dan situasi daripada bencana alam Gempa Bumi, yang penulis rangkum dalam point-point pernyataan yang disampaikan oleh beliau.
Berikut adalah Point-Point Pernyataannya :
Berikut adalah Point-Point Pernyataannya :
- Bencana Alam adalah istilah yang dibuat manusia sendiri. Pengertian sebenarnya adalah peristiwa alam yang sudah sepatutnya terjadi, bahkan dari jaman dulu dan sampai sekarang, karena dengan adanya peristiwa alam, menandakan akan keberadaan dan keaktifan perilaku bumi itu masih aktif, karena dari dampak peristiwa alam itu sendiri bukan hanya kerugian yang dialami manusia, tetapi ada dampak lain yang baik juga yang secara alamia terjadi untuk keberlangsungan bumi.
- Perbedaan Pola pikir masyarakat Indonesia dibanding dengan masyarakat Jepang. Peristiwa alam yang memakan banyak korban cenderung dianggap sebagai bencana alam yang menjadi contoh kelam terhadap wilayah yang terkena bencana bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, yang secara langsung memberikan pola pikir mengenai peristiwa alam adalah sebuah takdir, sehingga memberikan rasa pasrah, toh itu juga kan adalah hukuman yang didapat karena kesalahan manusia itu sendiri. Padahal dari segi ilmu pengetahuan gempa bumi adalah perilaku dan keaktifan pergerakan didalam inti bumi, yang mana memberikan dampak membahayakan keberadaan manusia yang ada disekitarnya dan bukan berarti gempa bumi atau tsunami semata-mata adalah sebuah azab tetapi peristiwa alam itu patutnya kita waspadai dan keberadaannya membutuhkan sosialisasi dini. Berbeda dengan masyarakat jepang, sejak TK ( taman kanak-kanak ) diberikan pembekalan akan keberadaan situasi geologi negara yang rawan peristiwa alam gempa bumi, dan tsunami. Dan pada akhirnya dari segi kesiapan, kita bisa lihat jumlah korban meninggal yang terjadi, perbandingan dengan Indonesia dan Jepang adalah 200 ribu : 20 ribu.
- Keadaan geologi Indonesia setiap tahun didesak sepanjang 2cm setiap tahun, dari arah utara,timur, dan selatan mengakibatkan retakan dan pecahan lapisan lempeng bumi dalam kurung waktu yang berbeda bahkan bersamaan.
- Dampak dari bencana alam yang sifatnya mematikan nomor 2 adalah, saat infrastruktur berupa air bersih lumpuh. Dari keadaan yang demikian, akan timbul berbagai macam bencana lain yang terjadi.
- Surabaya dilalui oleh patahan lempeng bumi, tepatnya Surabaya wilayah Timur sampai Barat yang berpotensi terjadinya Likuifaksi dan Amplifikasi, khususnya didaerah Pakuwon, karena tanah urukannya berpasir potensi terjadinya Likuifaksi lebih besar. Dari fakta-fakta yang diketahui tidak lama akan diadakan penelitian yang sifatnya menanggulangi akan keberadaan potensi Likuifaksi di Surabaya. Mencegah lebih mudah dilaksanakan daripada mengatasinya ketika terjadi bencana.
SEBAGAI CALON ARSITEK MUDAH PENGETAHUAN AKAN KEBERADAAN DAN KEADAAN GEOLOGI LINGKUNGAN SEKITAR PATUT DIPERHITUNGKAN POTENSINYA.
Selanjutnya akan membahas RECON & REHAB dari Ilmu Arsitektur.
Comments
Post a Comment